Pada
tahun 2016 sebanyak 49.443 tenaga kesehatan PTT (pegawai tidak tetap)
akan diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Ini merupakan
kesepakatan yang dicapai antara Komisi IX DPR dengan Kementerian
Kesehatan.
Berita
yang membahagiakan bagi para PTT kesehatan ini diungkapkan Anggota
Komisi IX DPR RI Imam Suroso (dapil Jateng III) di ruang kerjanya, Jumat
23 Oktober 2015.
Imam
mengaku, desakan untuk mengangkat PTT kesehatan menjadi PNS merupakan
inisiatif dirinya saat mengikuti rapat kerja dengan Menkes beberapa
waktu lalu. Dalam rapat tersebut, Imam berhasil meyakinkan Menkes agar
membuat pernyataan resmi bahwa PTT kesehatan bisa jadi PNS tahun depan.
“Waktu
bahas anggaran di Komisi IX, saya Imam Suroso didukung Pimpinan Komisi
IX berhasil mendesak Menkes agar 49.443 PTT diangkat jadi PNS. Mereka
yang diangkat PNS itu terdiri dari bidan PTT 42.245, dokter PTT 1.984,
dokter gigi PTT 904 dan tenaga Tim Nusantara Sehat sebanyak 4.310 orang," ungkap politisi PDI Perjuangan itu.
Hanya
saja, lanjut Imam, sempat ada ganjalan dari Kementerian PAN dan RB yang
tidak bisa mengangkat semua PTT kesehatan jadi PNS. Data dari Kemen PAN
hanya menyetujui sekitar 16 ribu PTT saja yang akan diangkat. Imam
sendiri mengatakan, sudah meminta dukungan dari Komsi II DPR dan Kemen
PAN untuk mengangkat PTT kesehatan tersebut sesuai data yang dimiliki
Komisi IX dan Kemenkes.
Menurut
Imam PTT kesehatan sangat pantas diangkat sebagai PNS, terutama para
bidan yang bekerja di pelosok desa. Kerja mereka, lanjut Imam, telah
menolong banyak ibu hamil dan bayi dari ancaman kematian. Pengangkatan
ini sekaligus menjadi penghargaan atas jasa dan jerih payah mereka
membantu masyarakat desa. Gaji para PTT kesehatan rata-rata di bawah
UMR. Ini sangat memprihatinkan.
“Bila
semua data PTT kesehatan itu diangkat jadi PNS, itu akan membahagiakan
mereka. Sebaliknya, bila hanya 16 ribu saja yang diangkat seperti
dirilis Kemen PAN, itu akan menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan
PTT kesehatan. Ini berbahaya, karena mereka menangani kesemalatan jiwa
ibu hamil dan bayi,” tutur Imam menutup perbincangan.
Sumber; Viva.co.id
No comments:
Post a Comment